Pelatihan Pelayanan Resusitasi Respirasi

 Home / Pengumuman /Pelatihan Pelayanan Resusitasi Respirasi

Pelatihan Pelayanan Resusitasi Respirasi

 

Pendahuluan

Resusitasi dari kamus besar bahasa Indonesia memiliki arti penghidupan kembali atau pembangkitan kembali atau bangun kembali. Dalam kebiasaan  di layanan kesehatan adalah tindakan segera dan tepat dalam usaha penyelamatan kehidupan pasien. Berbagai komponen dalam usaha penyelamatan pasien menjadi satu rangkaian yang tidak dapat dipisahkan melainkan harus terintegrasi sebagai sebuah system pelayanan resusitasi

  Pelayanan resusitasi diartikan sebagai bagian  intervensi klinis pada pasien atau korban yg mengalami kejadian mengancam hidupnya, seperti  henti jantung atau paru. Pada saat henti jantung atau paru, pemberian kompresi pada dada atau bantuan pernapasan akan berdampak pada hidup atau matinya pasien, setidaknya menghindari kerusakan jaringan otak. (Snars ed 1 PAP 3)

Maksud dan tujuan pelayanan Resusitasi sangat penting untuk dapat memberikan pelayanan intervensi yang kritikal yaitu tersedianya dengan cepat peralatan medis terstandar, obat resusitasi, staf terlatih dgn baik untuk resusitasi. Bantuan hidup dasar harus dilakukan secepatnya saat diketahui ada tanda henti jantung-paru, dan proses pemberian bantuan hidup kurang dari 5 (lima) menit. Hal ini termasuk review terhadap pelaksanaan sebenarnya resusitasi atau terhadap  simulasi pelatihan resusitasi di RS (Snars ed 1 PAP 3.2)

Pelayanan resusitasi  bagian dari pelayanan resiko tinggi memerlukan pelatihan pada seluruh civitas hospitalia sebagai standar pelayanan yang wajib diterapkan. RSUP Persahabatan yang telah mengikuti double akreditasi Internasional dari KARS maupun JCI berupaya memberikan informasi dan kepedulian untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat rumah sakit.

Tujuan umum

Setelah mengikuti pelatihan diharapkan peserta mampu memahami dan mengetahui berbagai mekanisme terkait resusitasi dan tatalaksana.

Tujuan khusus

  1. Menjelaskan dan mengidentifikasi tindakan pertama pada kondisi yang memerlukan resusitasi
  2. Mampu membuat penilaian primer dan penilaian sekunder pada tindakan resusitasi
  3. Mampu melakukan tindakan pertama dan merumuskan cara penanggulangan kondisi buruk untuk penyelamatan
  4. Mampu memberikan terapi farmakologi terkait resusitasi
  5. Mampu mengidentifikasi penyebab mayor dan minor dari kondisi perburukan
  6. Mampu menstabilkan penderita dengan resusitasi

RENCANA KEGIATAN

Sasaran

  1. Dokter Umum dan Spesialis
  2. Perawat yang akan bekerja atau sudah bekerja di area rumah sakit
  3. Manajemen Rumah sakit yang melayani pelayanan risiko tinggi

Metode

  1. Metode kegiatan dengan presentasi dan tanya jawab
  2. Diskusi kelompok
  3. Simulasi (Human Patient Simulator METI APOLLO) dengan berbagai skenario
  4. Evaluasi akhir

Media

  1. Hand out
  2. Proyektor
  3. White board
  4. Peralatan simulasi

Waktu Pelaksanaan :

Perbulan (Tentative)

Jadwal dapat menghubungi panitia

Tempat :

Aula Pusat Simulasi Respirasi RSUP Persahabatan

Target jumlah peserta :

50   peserta

Jenis kegiatan

Pelatihan Pelayanan  Resusitasi Respirasi

Materi pelatihan

  1. Konsep resusitasi
  2. Resusitasi jalan nafas
  3. Resusitasi Oksigen
  4. Resusitasi cairan Dewasa
  5. Resusitasi cairan Anak
  6. Resusitasi Otak
  7. Resusitasi Neonatus
  8. Teori asam basa
  9. Elektrolit Imbalance
  10. Resusitasi jantung Paru dan Do Not Resusitasi
  11. Setting Ruang Resusitasi
  12. Simulasi Resusitasi neonatus
  13. Simulasi Resusitasi Dewasa
  14. Comprehensif Simulation cairan, oksigen dan sirkulasi

 

 

Kontak person :

Ganjar 08118181061

Didi  08128167671

Intan 081517826177

 

Penutup

Keberhasilan dari pelayanan resiko tinggi  yang memerlukan resusitasi pada kasus kondisi perburukan adalah sejauh mana masing masing elemen yang terkait saling bekerjasama dalam memberikan kontribusi maksimal. Dalam  hal ini peran dokter dan perawat dalam persiapan, pelaksanaan dan pasca tindakan serta kelengkapan administrasi. Dalam menjalankan peran ini dokter dan perawat dituntut senantiasa cepat dan tepat sehingga mampu memberikan peran maksimal dalam kerja Tim. Pusat Simulasi Respirasi mengharapkan agar setelah mengikuti kegiatan ini peserta mampu menunjukan peningkatan baik pengetahuan maupun skill dalam pelayanan  Resusitasi. Semua Staf harus diberi pelatihan pelayanan resusitasi (PAP 3.2 dan KKS 8.1 EP 1 & 2) 

 

Demikian proposal ini kami susun, atas kerjasamanya kami sampaikan terima kasih.

 

Kepala  Pusat Simulasi Respirasi

Dr. Andika Chandra Putra Ph.D Sp.P (K)

Download file!